Bagaimana Cara Memasang Mesin Jaw Crusher?

Apa Itu Mesin Jaw Crusher?

Mesin jaw crusher merupakan peralatan pertambangan yang digunakan untuk melakukan proses pertambangan pada primary crusher dan secondary crusher.

Mesin jaw crusher adalah mesin stone crusher yang memanfaatkan dua jenis plate yang saling menekan satu sama lain, umumnya mesin jaw crusher digunakan pada primary crusher dan secondary crusher.

Mesin ini banyak di digunakan untuk menghancurkan berbagai batu dan material bongkahan berukuran sedang di pertambangan, peleburan, bahan bangunan, jalan tol, kereta api, konservasi air, dan industri kimia.

Karena variasi dan kegunaannya yang luas, mesin jaw crusher merupakan pilihan yang sempurna untuk pertambangan dan penggalian sehingga kita perlu memahami cara memasang mesin jaw crusher yang tepat.

Hal Yang Harus Diperhatikan Mengenai Jaw Crusher

Tentu saja kita harus memperhatikan kualitas dari mesin jaw crusher yang akan kita pilih. Namun, hal lain yang tidak kalah penting adalah instalasi dan metode penggunaannya. Oleh karena itu dari struktur dasarnya, kita dapat melihat bahwa struktur mesin jaw crusher relatif rumit dengan banyak bagian.

Struktur Mesin Jaw Crusher

Struktur Mesin Jaw Crusher

Dengan demikian, pengguna harus memperhatikan dan memastikan mesin sudah dipasang dengan panduan dari personel teknis pabrik serta memastikan pemasangan sudah sesuai instruksi. Detail juga harus diperhatikan untuk memastikan tidak ada bagian yang hilang.

Sebelum Instalasi: Tiang Pancang

Karena lokasi dari stone crusher plant biasanya di pegunungan, maka diperlukan untuk memastikan topografinya cocok untuk tiang pancang beton sebelum pemasangan dan sesuai dengan kondisi pondasi tanah, pengaturan tiang, panjang, dan faktor frame tiang (kemudahan pergerakan) yang akan menentukan urutan tiang pancang.

Selain itu, juga harus memperhatikan kedalaman tiang yang seragam dan tanah pondasi yang rata dan kencang. Setelah menentukan dan memeriksa lokasi geografis, langkah selanjutnya adalah konstruksi pondasi.

Mesin jaw crusher umumnya dipasang pada pondasi beton. Dengan demikian, stabilitas pondasi akan mempengaruhi stabilitas mesin. Dengan pondasi yang stabil, getaran akan berkurang saat proses produksi, dan mesin dapat berjalan dengan stabil.

Bila pondasi tidak stabil, maka akan mempengaruhi proses produksi, menyebabkan mesin terlepas dari pondasi, bahkan membahayakan keamanan pekerja. Oleh karena itu, pemasangan pondasi merupakan tahap yang sangat penting.

Instalasi Komponen Jaw Crusher

Jaw crusher dipasang per bagian. Pemasangan bagian jaw crusher secara berurutan meliputi frame, bearing, rod bolt, bracket, movable jaw plate, dan fixed jaw plate.

Instalasi Frame

Untuk mengurangi getaran dan kebisingan, maka lapisan hardwood, karet, atau material yang menyerap getaran lainnya harus diletakkan diantara frame dan beton. Level horizontal dan vertikal frame dipasang pada alas kayu sesuai dengan persyaratan.

Selain itu, bagian belakang kaki frame dan tanah harus datar, seragam, dan stabil. Sebelum instalasi, sliding bearing harus dipasangkan pada bearing housing. Jika diameter bagian dalam berada dalam jarak yang diperbolehkan, maka eccentric shaft dapat dipasangkan pada bearing.

Pemasangan Bearing

Sebelum instalasi, sliding bearing harus dipasangkan pada bearing housing. Bila hasil pengukuran memenuhi persyaratan maka eccentric shaft dapat dipasangkan pada bearing. Bila permukaan plain bearing terlalu tinggi, maka perlu dilakukan penggoresan sampai titik tinggi pada permukaan menghilang.

Lalu, beri pelumas pada bearing housing agar tidak aus. Area yang bersentuhan di antara eccentric shaft sliding dan frame tidak boleh kurang dari 80%, dan jaraknya harus kurang dari 0.07 mm.

Pemasangan Rod Bolts

Sebelum perakitan, periksa baut batang, lalu gunakan derek untuk memasangkan rod bolt sedikit lebih rendah dari posisi normal pada crusher. Cuci bagian atas dan bawah bearing lalu beri lapisan tipis pelumas. Setelah itu, pasang bearing, main shaft, serta bearing dan shell bagian atas. Angkat rod bolt, lalu pasang baut dan kencangkan.

Bracket harus ditambahkan saat terjadi kebocoran oli karena fitting yang kurang tepat. Bila memungkinkan, disarankan untuk merakit rod bolt dan main shaft diluar lalu mengangkutnya ke dalam frame menggunakan derek.

Pemasangan Toggle Plate

Pemasangan toggle plate dapat dilepaskan dengan melonggarkan tegangan spring nut, melepaskan pegas, dan menggunakan rantai atau tali kawat untuk mengikat bagian bawah movable jaw plate, lalu menarik kawat dengan penggerak.

Dengan demikian movable jaw plate akan menjadi lebih dekat dengan fixed jaw plate, dan toggle plate bagian belakang akan jatuh secara otomatis. Ulangi proses ini secara terbalik pada pemasangan. Pastikan saja sebelumnya kita sudah memilih jaw plate yang sesuai dengan mesin jaw crusher.

Pemasangan Movable Jaw Plate

Dirakit menggunakan bagian yang sudah dirakit sebelumnya (moveable jaw, moveable shaft, moveable fixed jaw plate, dan bracket) dan dipasang pada frame dengan menggunakan derek.

Movable Jaw Plate Mesin Jaw Crusher

Movable Jaw Plate Mesin Jaw Crusher

Sliding bearing terletak di paling bawah dan di dalam frame bearing housing untuk mengukur kemiringan dan koaksialitas. Lalu berikan oli pelumas dan pasangkan moveable jaw plate di dalam bearing.

Pemasangan Fixed Jaw Plate

Merupakan bagian yang paling cepat aus dan seringkali perlu diganti. Fixed jaw plate dipasang pada dinding depan dan moveable jaw dengan baut atau pasak. Permukaan yang bersentuhan harus lurus dan tidak boleh terangkat.

Fixed Jaw Plate Mesin Jaw Crusher

Fixed Jaw Plate Mesin Jaw Crusher

Bila hal tersebut terjadi, maka harus segera diatasi. Karena bagian dalam dari dinding depan tidak bermesin, maka lebih baik untuk meletakkan lapisan gasket logam lunak diantara bagian belakang fixed jaw plate yang sudah terpasang dan frame untuk memastikan keduanya sudah terpasang dengan tepat.

Pengoperasian Dan Prosedur Penggunaan Jaw Crusher

Untuk memastikan mesin berjalan dengan lancar dan memaksimalkan keuntungan pengguna. Maka pengoperasian dan prosedur penggunaan juga harus diperhatikan.

Persiapan

Mesin jaw crusher harus diperiksa dengan seksama. Contohnya, memastikan baut penghubung sudah kencang, penutup pengaman dan pulley sudah terpasang, ketegangan V-belt dan pegas sudah tepat, oli sudah terisi, sistem pelumas sudah tepat, dsb.

Selain itu, motor pompa oli dan sistem pendingin harus dinyalakan terlebih dahulu sebelum crusher dinyalakan. Setelah tekanan oli dan flow indicator normal, maka motor crusher dapat dinyalakan.

Saat Mesin Jaw Crusher Dijalankan

  • Bila crusher menghasilkan suara yang abnormal, hentikan dan atasi permasalahan, lalu nyalakan kembali mesin.
  • Mesin jaw crusher harus dinyalakan tanpa muatan. Setelah beberapa saat maka muatan dapat dimasukkan secara bertahap hingga penuh.
  • Perhatikan keseragaman feeding dan batu tidak masuk ke ruang crushing. Ukuran maksimum batu adalah 0.85 kali dari lebar batu, Dalam waktu bersamaan, obyek non-crushing seperti shovel teeth dan bagian drill pada rig dilarang untuk memasuki ruang crushing. Bila ditemukan objek non-crushing di ruang crushing dan melewati discharge port, maka personel harus segera diberitahu untuk mengeluarkannya sehingga mencegah masuknya objek ke bagian crusher berikutnya.
  • Bongkahan besar harus diperhatikan agar tidak tersangkut pada feeding port. Bila terjadi, pastikan untuk menggunakan pengait besi untuk membalikkan batu atau mengeluarkannya. Dilarang untuk melakukan proses ini dengan tangan secara langsung.
  • Bila ruang crushing terhambat, maka batu harus ditunda pemasukannya. Setelah batu sudah hancur, maka feeding dapat dilanjutkan, namun crusher tidak boleh dimatikan saat proses ini.
  • Disarankan untuk melakukan pemeriksaan kondisi pengerjaan dan temperatur bearing secara berkala. Temperatur bearing tidak boleh melebihi 60° untuk mencegah alloy bush meleleh atau terbakar. Bila temperatur bearing terlalu tinggi, jangan memberhentikan pengoperasian secara langsung. Perhitungan efektif seperti menyediakan oli, pendinginan air, atau ventilasi harus dilakukan untuk mengurangi temperatur tepat waktu. Setelah temperatur menurun, baru diperbolehkan untuk mematikan mesin, memeriksa, dan mengatasi masalah.
  • Untuk memastikan pengoperasian berjalan dengan normal, personel yang mengoperasikan crusher secara terpisah harus memahami prosedur pengoperasian.

Saat mesin dimatikan

Mesin jaw crusher harus diberhentikan berurutan dengan proses produksi. Pertama-tama, hentikan pemasukan material. Setelah batu dikeluarkan sepenuhnya, matikan mesin crusher dan belt conveyor.

Lalu, matikan motor pompa oli. Juga harus diperhatikan bila crusher berhenti tiba-tiba, maka terdapat suatu masalah pada crusher. Sebelum kecelakaan terjadi, batu yang terakumulasi di ruang crushing harus dikeluarkan.

Pemasangan mesin jaw crusher dan metode penggunaan tentu akan mempengaruhi kualitas produk jadi dan produksi yang mulus. Dengan memastikan instalasi dan metode penggunaan yang benar, maka efisiensi pengerjaan crushing dan kualitas produk dapat dipastikan akan meningkat.

Kesimpulan

Sebagai mesin yang paling digunakan pada primary crusher, mesin jaw crusher merupakan jenis mesin pemecah batu yang paling banyak digunakan. Karena kegunaannya yang sangat berguna maka lebih baik jika kita dapat memahami bagaimana cara menggunakan dan memasang mesin jaw crusher secara tepat.

Leave a Comment