Penyambungan Belt Conveyor Vulkanisir Vs Fastener

Kita seringkali bertanya-tanya, sebenarnya lebih baik kita menggunakan jenis penyambungan belt conveyor yang bagaimana? Apakah kita lebih baik menyambung belt conveyor kita menggunakan teknik vulkanisir atau fastener?

Tidak perlu khawatir, disini kita akan membandingkan kedua metode penyambungan belt conveyor dan menjelaskan mengenai perbedaan antara kedua jenis penyambungan belt conveyor.

Sistem belt conveyor merupakan salah satu penopang utama dalam lancarnya kegiatan proses produksi penambangan batuan tambang.

Tidak mengherankan jika kita akan berusaha untuk melakukan apapun yang dapat kita lakukan untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan operasional kita agar dapat menekan biaya yang kita perlukan, dan sistem belt conveyor merupakan salah satu hal yang dapat kita optimalkan tingkat produktivitasnya.

Jika kita ingin meningkatkan tingkat efisiensi dan efektifitas pada sistem belt conveyor kita maka salah satu faktor hal terpentingnya adalah sambungan yang ada pada belt conveyor.

Sebagian besar dari kita sudah tahu bahwa untuk menyambungkan belt conveyor kita memiliki dua tipe penyambungan belt conveyor yang dapat kita pilih, yaitu menyambungkan belt conveyor dengan fastener belt conveyor yang sesuai kebutuhan dengan menggunakan plat logam untuk menyambungkan satu titik dengan titik lainnya dan dengan teknik vulkanisir yang akan menggunakan senyawa kimia dan panas.

Dengan kita mengerti kelebihan dan kekurangan dari setiap metode maka harapannya kita nanti sebelum memutuskan jenis penyambungan belt conveyor yang akan kita gunakan kita dapat memilihnya berdasarkan pertimbangan yang matang.

Beberapa hal yang biasanya perlu kita perhatikan dalam pemilihan jenis penyambungan belt conveyor seperti kondisi lingkungan tempat belt conveyor berada, waktu yang dimiliki pekerja, opportunity cost jika kita menggunakan salah satu jenis penyambungan belt conveyor, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Teknik Vulkanisir

Teknik vulkanisir atau yang sering disebut sebagai splicing belt conveyor merupakan sebuah proses penyambungan belt conveyor yang bisa dikatakan cukup kompleks, namun jika kita menggunakan orang yang memang sudah biasa mengerjakan penyambungan belt conveyor dengan teknik vulkanisir maka hasil sambungannya akan lebih halus sehingga resiko biaya kerusakan pada belt conveyor seperti tersangkut, sobek, dan beberapa resiko lainnya lebih rendah.

Saat ini kita dapat memilih berbagai jenis penyambungan dengan teknik vulkanisir, seperti stepped splices, finger splices, dan overlap splices. 

Untuk proses penyambungan belt conveyor dengan teknik vulkanisir sendiri dibagi menjadi penyambungan panas dan penyambungan dingin. Untuk setiap jenis proses penyambungan memerlukan alat yang berbeda-beda dan kemampuan mengenai proses penyambungan belt conveyor.

Baik penyambungan belt conveyor menggunakan sambung panas maupun sambung dingin, belt conveyornya tetap harus dibongkar dan setiap belt conveyor nantinya akan kita persiapkan sesuai dengan rekomendasi penyambungan belt.

Proses Penyambungan Belt Conveyor

Proses Penyambungan Belt Conveyor

Kita semua harus memastikan bahwa dalam proses penyambungan belt conveyor dengan teknik vulkanisir semuanya sudah dipersiapkan. Tahap persiapan merupakan tahap yang krusial karena efeknya nanti akan kelihatan dari kekuatan sambungan belt conveyor ketika belt conveyor telah tersambung satu sama lain.

Jika kita memutuskan untuk menggunakan sambungan panas (hot press) maka sambungan belt conveyor tadi akan dipanaskan dan diberi senyawa kimia pada proses pengepresan nantinya.

Proses hot press biasanya akan memerlukan waktu beberapa jam. Kita memang perlu menunggu beberapa jam untuk memastikan bahwa sambungan belt conveyor tersebut telah tersambung dengan benar dan benar-benar telah menjadi dingin. 

Hasil sambungan belt conveyor hot press tidak akan efektif jika kita tergesa-gesa dan pada akhirnya sambungan tersebut nanti akan terlepas dan menyebabkan tambahan waktu lagi untuk memperbaiki sambungan belt conveyor yang lepas tadinya.

Berbeda dengan hot press, sambungan dingin (cold press) tidak menggunakan tenaga panas untuk melakukan proses penyambung, namun menggunakan proses kimia sehingga terjadi reaksi kimia yang memungkinkan kedua ujung belt conveyor tersambung satu sama lain.

Pada saat mau melakukan proses vulkanisir, maka sebaiknya kita memperhatikan beberapa faktor berikut untuk memastikan hasil sambungan belt conveyor kita memiliki kualitas yang baik:

1. Pastikan orang yang menyambungkan belt conveyor dengan teknik vulkanisir merupakan orang yang sudah berpengalaman, terlatih, dan memiliki pengetahuan mengenai jenis-jenis larutan, dan material perekat.

2. Proses penyambungan belt conveyor memerlukan kondisi khusus seperti suhu udara dan kelembaban udara, daya tekan, dan waktu yang diperlukan agar alat penyambung belt conveyor dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

3. Ada beberapa jenis belt conveyor yang tidak dapat kita sambung lagi dengan teknik vulkanisir. Belt conveyor yang sudah lama digunakan, kotor, atau rusak bukan sesuatu yang tepat untuk disambung menggunakan teknik ini karena hasil dari sambungan yang diberikan tidak akan bagus.

4. Proses penyambungan belt conveyor yang memiliki lebar 600mm dapat memakan waktu 6 jam hingga 11 jam, tergantung kondisi yang ada. Semakin lebar belt conveyor akan memakan waktu yang lebih lama. Sehingga jika kita ingin melakukan proses penyambungan dengan teknik ini kita harus memberhentikan sistem belt conveyor hingga setengah hari atau bahkan lebih untuk membawa orang yang berpengalaman dan peralatannya ke lokasi.

Untuk meringkasnya, inti yang harus kita perhatikan dalam penyambungan belt conveyor dengan teknik vulkanisir adalah sebagai berikut:

1. Belt conveyor dalam kondisi yang bersih dan tidak terdapat zat-zat yang mengganggu, seperti minyak, pasir, dan material-material halus lainnya.

2. Perekat yang digunakan cocok dengan belt conveyor yang akan kita sambung.

3. Belt conveyor dalam kondisi yang baru atau tanpa kerusakan apapun.

4. Prosedur penyambungan belt conveyor dilakukan oleh orang yang memang berpengalaman.

5. Kondisi lingkungan seperti suhu udara dan tingkat kelembaban telah sesuai.

6. Kita dapat mengakses lokasi penyambungan belt conveyor dengan mudah dan terdapat ruang untuk kita bekerja.

7. Pastikan kita memberikan waktu untuk melakukan proses penyambungan belt conveyor dengan benar.

Penyambungan Belt Conveyor Vulkanisir Vs Fastener

Penyambungan Belt Conveyor Vulkanisir Vs Fastener

Fastener

Proses penyambungan belt conveyor menggunakan fastener lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan penyambungan belt conveyor menggunakan teknik vulkanisir.

Lama waktu proses penyambungan belt conveyor dengan fastener dipengaruhi dari lebar dan tebal belt conveyor yang akan kita sambung. Biasanya penyambungan dengan fastener hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam dan dapat dipasang dengan mudah oleh orang mekanik menggunakan peralatan yang mudah untuk digunakan.

Jika terjadi kejadian yang tidak kita antisipasi sebelumnya, kita tidak perlu menunggu orang yang berpengalam untuk melakukan proses penyambungan belt conveyor. Sebagai tambahan, penyambungan menggunakan fastener tidak perlu memperhatikan kondisi lingkungan seperti suhu udara, kadar kelembaban, dan ruang kerja.

Belt conveyor yang kita gunakan juga tidak perlu diproses banyak ketika kita menggunakan fastener belt conveyor sehingga limbah yang dihasilkan tidak banyak dan kondisi sambungan yang mudah kita lihat, kondisi tersebut memungkinkan kita untuk menekan biaya yang perlu dikeluarkan.

Fastener Belt Conveyor

Fastener Belt Conveyor

Kondisi tersebut akan berbeda jika kita menggunakan teknik vulkanisir untuk menyambungkan belt conveyor kita. Biasanya kita harus merelakan belt conveyor hingga lebih dari 1 meter untuk melakukan proses penyambungan belt conveyor. 

Jika kita melakukan proses penyambungan lebih dari sekali bisa jadi belt conveyor kita tidak cukup panjangnya sesuai dengan standar kita karena ukuran yang semakin pendek.

Lebih lanjut, ketika kita menggunakan fastener belt conveyor maka hasil sambungan belt conveyor kita akan mudah terlihat. Kondisi-kondisi sambungan belt conveyor akan lepas lebih mudah untuk dikenali sehingga kita dapat mengecek kondisi belt conveyor sebelum terjadi masalah kita dapat lebih sigap untuk memperbaikinya.

Penyambungan belt conveyor dengan teknik vulkanisir malah sebaliknya, biasanya kondisi sambungan belt conveyor berasal dari dalam sambungan belt conveyor karena daya rekat yang semakin menurun. 

Kondisi-kondisi sambungan belt conveyor akan lepas susah untuk kita ketahui sehingga susah bagi kita untuk mencegah sambungan terputus, yang pada akhirnya menyebabkan waktu yang perlu kita sediakan untuk menghentikan sistem belt conveyor semakin lama.

Pemilihan Jenis Fastener Belt Conveyor Yang Tepat

Sama seperti penyambungan dengan teknik vulkanisir, untuk menyambungkan belt conveyor dengan fastener sendiri kita harus memperhatikan beberapa hal, seperti lebar belt conveyor, panjang belt conveyor, ketebalan, kecepatan, tegangan, dan jenis belt cleaner yang kita gunakan.

Menentukan jenis fastener belt conveyor yang tepat merupakan suatu hal yang penting agar hasil sambungan belt conveyor bagus dengan umur yang panjang.

Saat ini kita dapat memilih dua macam jenis fastener, yaitu tipe engsel logam atau plat logam, dan dengan berbagai metode pengaitan, seperti paku, baut, dan kawat.

Sebagai contoh, penggunaan fastener jenis engsel logam yang menggunakan pengait paku (rivet hinged fastener) akan memberikan kita berbagai macam kegunaan karena dapat digunakan untuk berbagai macam hal.

Rivet hinged fastener akan menggabungkan bagian atas dan bawah plat fastener, dimana antara satu fastener dengan fastener lainnya akan terkunci. Setiap plat fastener akan menempel pada bagian sambungan belt conveyor.

Paku pada fastener akan menembus belt conveyor tanpa merusak atau melemahkan bagian dalam belt conveyor (belt conveyor carcass), karena paku-paku tersebut berada diantara serat carcass belt conveyor.

Paku fastener akan terpasang pada posisi yang saling menguatkan sehingga memberikan daya tahan yang maksimal dan dapat mendistribusikan tekanan sambungan belt conveyor secara merata.

Kita tidak perlu terlalu memperdulikan kondisi dari belt conveyor yang akan kita sambung, baik belt conveyor baru maupun lama kita dapat menggunakan fastener untuk menyambungkan belt conveyor kita.

Rivet hinged fastener dapat kita gunakan untuk menyambungkan belt conveyor dengan ketebalan belt conveyor dari belt conveyor tebal 3 mm hingga belt conveyor tebal 25 mm dengan ukuran diameter pulley drum conveyor paling kecil 230 mm.

Kekuatan sambungan belt conveyor dengan fastener tidak perlu kita ragukan. Fastener sudah kita gunakan untuk menyambungkan belt conveyor dari dulu, dengan kekuatan sambungan belt conveyor mencapai 350 kN / m.

Rivet Hinged Fastener

Rivet Hinged Fastener

Dengan kemudahan kita untuk melepaskan pengait pada fastener jenis engsel maka desain tersebut merupakan suatu kelebihan tersendiri jika industri kita bekerja adalah industri tambang.

Kita sendiri tahu bahwa pada industri tambang kita seringkali harus melepas belt conveyor, memperpanjang atau memperpendek belt conveyor yang kita gunakan. Tentu kemudahan tersebut memberikan kita keuntungan dalam proses produksi kita.

Sebagai contoh, sistem fastener memungkinkan kita untuk menyiapkan belt conveyor yang akan kita gunakan terlebih dahulu tempat melalui proses penyambungan, sehingga ketika belt conveyor akan kita gunakan kita hanya perlu memasangkan pengait fastener di lokasi kerja.

Selain itu jika kita harus menyambungkan belt conveyor dengan ketebalan yang berbeda maka penyambungan belt conveyor dengan fastener merupakan pilihan yang cocok bagi kita. Penyambungan belt conveyor dengan fastener memungkinkan kita untuk menyambungkan belt conveyor dengan ketebalan yang berbeda.

Dengan menggunakan fastener kita juga dapat menghemat waktu karena fastener lebih mudah untuk kita pasangkan secara cepat, di lokasi produksi, dengan orang-orang kita sendiri yang biasanya hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam.

Alat-alat yang perlu kita gunakan untuk menyambungkan fastener sendiri dapat dengan mudah kita bawa ke lokasi produksi sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pekerja dalam menyambungkan belt conveyor.

Tergantung dari lokasi pemasangan, fastener dapat kita pasang dengan peralatan mendasar seperti alat-alat umum dan palu, atau dengan alat pemasangan khusus yang menggunakan tenaga listrik untuk menjalankannya.

Pemasangan plat fastener sendiri dapat sejajar dengan tebal belt conveyor, sehingga tidak akan mengganggu berbagai komponen belt conveyor lainnya seperti belt cleaner. Ketika fastener posisinya sejajar dengan tebal belt conveyor sebenarnya kekuatan sambungan tersebut juga akan semakin kuat karena posisinya yang semakin dekat dengan fiber belt conveyor.

Kekuatan dari belt conveyor masih terjaga karena ketika kita menggunakan fastener kita hanya menghilangkan bagian atas dari belt conveyor, sedangkan untuk komponen utama belt conveyor seperti ply belt conveyor masih utuh.

Selain memudahkan kita dalam mengetahui apakah suatu sambungan perlu kita ganti, fastener juga mengurangi waktu yang perlu kita sediakan untuk merawat belt conveyor karena kita dapat menentukan kapan sambungan tersebut akan kita ganti.

Kita dapat dengan mudah melihat kejanggalan pada sambungan atau kerusakan pada belt conveyor ketika kita menggunakan fastener sebagai penyambung belt conveyor kita.

Kesimpulan

Belt conveyor dan sambungan belt conveyor seiring berjalannya waktu performanya pasti akan menurun ketika kita gunakan untuk memindahkan material dalam jumlah yang besar. 

Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui berbagai jenis metode penyambungan belt conveyor beserta kelebihan dan kekurangannya. Setiap jenis akan menghasilkan tingkat produktivitas dan biaya yang berbeda-beda.

Dengan berbagai macam desain, material dan proses yang baru saat ini penyambungan belt conveyor semakin lama kualitasnya semakin baik. Pada berbagai aplikasi, fastener belt conveyor memberikan fleksibilitas, kecepatan, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan penyambungan belt conveyor yang menggunakan teknik vulkanisir.

Leave a Comment