Segala Hal Tentang Roller Conveyor

Apakah anda tahu jika dalam proses produksi di pabrik mereka semua menggunakan sebuah alat khusus untuk memudahkan pekerjaan mereka, terutama dalam material handling?

Ya mereka semua menggunakan sistem conveyor yang memang bertujuan untuk memudahkan pemindahan material atau produk mereka, dari yang ukurannya menyerupai bubuk hingga berukuran besar.

Conveyor hanya merupakan salah satu sistem penting dalam proses produksi yang ada di tempat produksi dengan kemampuannya yang dapat dengan cepat dan aman dalam memindahkan material-material yang akan didistribusikan akan efektif dan efisien.

Terdapat berbagai macam jenis conveyor yang digunakan seperti misalnya penggunaan ban berjalan yang seringkali disebut dengan belt conveyor, atau roller conveyor yang akan kita bahas sekarang.

Walaupun terdapat berbagai macam jenis conveyor, namun pada dasarnya konsepnya tetap sama antara satu jenis conveyor dengan jenis conveyor lainnya. Setiap jenis conveyor bertugas untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Roller conveyor merupakan salah satu jenis yang sering digunakan di berbagai macam industri. Saat ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai segala hal tentang roller conveyor.

Apa Itu Roller Conveyor?

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai roller conveyor, sebaiknya kita mengingat kembali mengenai konsep cara kerja sistem conveyor secara keseluruhan agar kita paham mengenai sistem conveyor.

Simpelnya roller conveyor merupakan salah satu jenis conveyor yang bentuknya berupa roll. Jarak antara satu roll conveyor dengan roller conveyor lainnya memberikan material agar nantinya mampu untuk meluncur di permukaan roll conveyor ketika roll conveyor tersebut berotasi.

Barang yang kita letakkan di atas roll conveyor akan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya sesuai dengan tujuan yang telah kita tetapkan yang seringkali memanfaatkan gaya gravitasi atau menggunakan motor/mesin untuk membantu roller tersebut berputar.

Roller conveyor adalah salah satu jenis conveyor yang terdiri dari berbagai roller yang nantinya dapat memindahkan material atau memberikan bantalan bagi belt conveyor agar dapat memindahkan material secara lebih mudah.

Material yang akan dipindahkan harus memiliki permukaan yang kaku sehingga nantinya material tersebut dapat meluncur di atas permukaan roller conveyor. Roller conveyor merupakan jenis conveyor yang sangat cocok untuk digunakan dalam berbagai jenis industri dengan kegunaan yang berbeda-beda.

Roller conveyor mampu mengurangi daya penahan pada suatu material ketika bergerak dalam kecepatan yang tinggi, sehingga roller conveyor menjadi jenis conveyor yang sangat berguna ketika digunakan untuk melakukan proses pemindahan material.

Dengan desain roller conveyor yang sederhana maka saat ini sudah terdapat berbagai macam kemajuan pada roller conveyor sendiri. Berbagai macam perkembangan roller conveyor tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengikuti dengan trend industri yang sedang berlangsung.

Salah satu perkembangan paling besar adalah drive roller conveyor, di mana antara satu roller terhubung dengan motor dengan bantuan belt/chain/shaft untuk meningkatkan kemampuan kita dalam mengontrol roller conveyor yang kita gunakan.

Perkembangan tersebut memungkinkan kita untuk menggunakan roller conveyor dalam berbagai hal. Dari memindahkan roller conveyor dari posisi tinggi ke rendah atau posisi rendah ke tinggi dengan kecepatan yang telah kita tetapkan.

Roller conveyor mampu untuk bergerak dua arah karena roller conveyor mampu untuk mengarahkan kemana tujuan dari material yang akan kita pindahkan hanya dengan mengganti arah putaran dari motor pada roller conveyor.

Sejarah Roller Conveyor

Roller conveyor pertama kalinya dipatenkan pada tahun 1908 di Indiana dari perusahaan Logan. Roller conveyor pada tahun tersebut digunakan agar kegiatan pemindahan material dapat berjalan lancar dengan bantuan ball bearings pada bagian dalam roll tersebut.

Walaupun saat ini roller conveyor telah banyak digunakan pada berbagai industri, namun pada awal-awal kemunculannya roller conveyor membutuhkan waktu hingga 5 tahun agar mulai banyak digunakan di berbagai industri.

Sistem roller conveyor mulai banyak digunakan di berbagai macam industri setelah pemilik perusahaan mobil Ford yaitu Henry Ford mulai menggunakan sistem conveyor pada sistem perakitan mobilnya pada tahun 1913.

Pada tahun 1920 roller conveyor mulai banyak digunakan untuk memindahkan material dalam jarak yang panjang setelah adanya perkembangan yang memungkinkan roller conveyor untuk mengangkat beban material yang lebih berat dengan ukuran yang lebih besar.

Timeline Sejarah Roller Conveyor

Timeline Sejarah Roller Conveyor

Perkembangan semakin pesat ketika adanya kekurangan bahan baku untuk roller conveyor karena terjadinya kelangkaan material akibat dari perang dunia 2. Hal itu mendorong kita untuk mengembangkan teknologi dalam pembuatan roller conveyor.

Perkembangan itulah yang memungkinkan kita saat ini untuk menggunakan material seperti polymers sebagai bahan baku pembuatan roller conveyor. Perkembangan tersebut juga memungkinkan kita untuk menekan biaya dalam proses pembuatan sistem roller conveyor.

Mulai tahun 1970 hingga saat ini, sistem conveyor yang salah satunya roller conveyor telah mengalami perkembangan yang begitu pesat dalam hal teknologi dan juga inovasi.

Salah satu perkembangan roller conveyor yaitu mulai digunakannya roller conveyor yang menggunakan sensor untuk melakukan proses pendistribusian material dengan kebutuhan yang kompleks.

Hingga saat ini masih terdapat berbagai macam variasi sistem conveyor yang bertujuan agar kegiatan produksi pada suatu industri dapat selalu berada di kondisi yang efektif dan efisien dengan cara mengurangi waktu yang diperlukan dan mengoptimalkan kinerja.

Bagaimana Cara Kerja Roller Conveyor?

Sebuah roller conveyor bertugas untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Salah satu jenis roller conveyor yang umum digunakan pada proses produksi adalah gravity roller conveyor.

Kita akan membahas cara kerja roller conveyor dari konsep sederhana pada gravity roller conveyor karena pada dasarnya cara kerja antara satu tipe roller conveyor dengan tipe roller conveyor lainnya tidak jauh berbeda.

Gravity roller conveyor yang merupakan tipe roller conveyor paling sederhana, ekonomis, dan serba guna menjalankan tugasnya dengan membiarkan material yang akan dipindahkan meluncur pada permukaan roller conveyor.

Proses pemindahan material pada gravity roller conveyor sangat cocok pada kondisi frame dengan sudut yang sedikit menurun. Kondisi tersebut akan memudahkan material yang dipindahkan untuk secara otomatis meluncur diatas roll conveyor.

Cara kerja roller conveyor adalah dengan mengandalkan roller yang sebelumnya sudah dipasangkan pada frame conveyor agar nantinya roller tersebut dapat berputar dan menyebabkan material yang ada di atasnya berpindah, baik dengan mengandalkan mesin atau gravitasi seperti gravity roller conveyor.

Fungsi dari roller conveyor membuatnya merupakan salah satu sistem yang sangat penting untuk menunjang tingkat produktivitas pada tempat pergudangan, fasilitas produksi, pusat distribusi atau tempat fasilitas lain yang menangani perpindahan material yang kaku seperti kardus.

Walaupun sebagian besar sistem conveyor pada tipe gravity roller conveyor menggunakan roller dengan diameter 3.5 cm hingga 5 cm, namun pada kenyataannya untuk kegiatan yang berat kita juga dapat menggunakan ukuran roller diameter 6.5 cm hingga 9 cm.

Karena berat dari roller yang ringan, kita biasanya dapat mengatur roller itu sendiri pada sistem kita dengan cara membelinya secara online. Kita dapat menggunakan gravity roller conveyor untuk penggunaan secara sementara atau permanen. Namun kita perlu memastikan bahwa pemilihan gravity roller conveyor kita sudah tepat.

3 Komponen Utama Pada Roller Conveyor

Sistem roller conveyor terdiri dari berbagai macam roller, frame sebagai tempat roller tersebut diletakkan, dan tiang penyangga jika posisi roller perlu berada di ketinggian tertentu.

Karena desainnya yang sederhana maka biaya yang diperlukan untuk menerapkan sistem roller conveyor dapat ditekan dan kita nantinya akan mudah untuk melakukan perawatan jika diperlukan. Berikut merupakan komponen utama pada roller conveyor:

Rollers

Pipa roll yang berbentuk silinder merupakan bahan baku yang biasanya digunakan sebagai kerangka dari roller conveyor. Jenis pipa yang biasanya digunakan adalah pipa Electric Resistance Welding (ERW) dan roller conveyor plastik.

As pada pipa berada pada posisi yang tetap sehingga roller dapat berputar secara bebas. Roller jenis ini disebut dengan idler roller.

Diameter ukuran roller conveyor sendiri disesuaikan dengan ukuran standar pipa roll yang ada dan biasanya ukuran pipa roll yang digunakan untuk roller conveyor berkisar antara diameter 2 cm hingga 15.5 cm, tergantung pemakaian yang diperlukan.

Semakin besar beban yang harus dipindahkan maka semakin besar dan tebal pipa roll yang perlu digunakan sebagai bahan baku roller. Kita dapat melihat tabel di bawah mengenai spesifikasi yang biasanya diperlukan untuk setiap roller:

Tabel Jenis Roller Pada Roller Conveyor

Tipe RollerGravity RollerHeavy Duty RollerExtra Heavy Roller
Diameter Roller (mm)73105155
Beban Maksimum Per Roller (kg)3006001200
Diameter As203045

Jarak antara satu roller dengan roller lainnya disesuaikan dengan panjang dan beban dari material yang akan dipindahkan. Beban yang akan dipindahkan harus dibantu dengan setidaknya 2 roller.

Karena batas minimum adalah 2 roller maka jarak maksimal antar roller adalah ≤ ½ dari total panjang material. Agar proses pendistribusian dapat berjalan dengan lancar maka sebaiknya jarak antar roller adalah ¼ hingga ⅕ dari panjang material yang akan dipindahkan.

Frame

Posisi as dari roller akan berada pada frame yang telah ditetapkan. Frame diperlukan agar posisi dari roller tidak berpindah-pindah.

Frame roller conveyor dibentuk dengan potongan lubang yang berguna sebagai posisi as roller. As roller selanjutnya akan dikencangkan pada frame agar as tersebut tidak ikut berputar di potongan lubang frame.

Terkadang kita akan memerlukan pelindung sisi pada kedua sisi ujung frame untuk mencegah material keluar dari posisi roller conveyor. Biasanya kita akan menambah pelindung sisi pada roll conveyor yang membelok

Tiang Penyangga

Tiang penyangga pada sistem roller conveyor digunakan untuk membantu peletakan posisi frame ketika merangkai roller. Tinggi dari tiang penyangga dipilih sesuai dengan ketinggian yang diperlukan agar kegiatan pemindahan material dapat efektif dan efisien.

Berbagai Macam Fitur Roller Conveyor

Kita terkadang memerlukan beberapa fitur tambahan untuk menunjang kegiatan pendistribusian material kita. Beberapa macam fitur roller conveyor yang biasanya kita gunakan adalah sebagai berikut:

Double-Row Roller Conveyor

Desain ini digunakan untuk melakukan proses pemindahan material dengan ukuran yang besar dan beban yang berat. Daripada menggunakan satu jenis roller dengan ukuran yang panjang dan berdiameter besar, pada desain ini kita menggunakan dua roller dengan ukuran setengah dari panjang roller besar.

Double Row Roller Conveyor

Double Row Roller Conveyor

Untuk mensupport bagian dalam pertemuan antara satu roller dengan roller lainnya, maka kita menggunakan tambahan frame support. Desain ini mampu membantu kita dalam menghemat anggaran biaya ketika dibandingkan menggunakan satu jenis roller conveyor dengan ukuran yang panjang dan diameter besar.

Curved Sections

Pada proses pemindahan material, terkadang kita perlu untuk mengubah arah tujuan material bergerak. Pada desain ini setiap roller akan disusun secara melengkung sesuai dengan desain yang telah ditetapkan.

Curve Sections Roller Conveyor

Curve Sections Roller Conveyor

Penggunaan roller pada desain ini akan dilebihkan dua atau lebih roller daripada ketika menggunakan desain lurus seperti biasanya. Roller tambahan tersebut diperlukan untuk daya tekan material pada roller ketika melakukan proses peluncuran di daerah tikungan. 

Switches

Switches pada roller conveyor merupakan sebuah fitur pada roller conveyor yang digunakan untuk mengubah arah pergerakan material pada umumnya. Berbagai jenis switches digunakan untuk kegunaan yang berbeda-beda, berikut merupakan jenis-jenis switches yang biasanya digunakan:

Turntable

Fitur switches turntable digunakan untuk memindahkan material dari satu roller conveyor menuju arah tujuan roller conveyor yang ingin dituju. Pada bagian turntable akan terdiri dari roller conveyor dengan panjang yang lebih pendek daripada roller conveyor pada umumnya.

Dimensi pada turntable sendiri biasanya akan lebih kecil daripada bagian utama pada roller conveyor, walaupun bisa saja lebarnya sama.

Turntable Roller Conveyor

Turntable Roller Conveyor

Ketika material yang ingin kita pindahkan sudah berada di bagian turntable maka turntable tersebut nantinya dapat berputar dengan cara manual atau mekanisme tertentu sesuai dengan arah yang ingin dituju sehingga nantinya material dapat dipindahkan sesuai dengan arah yang telah ditetapkan 

Hinged

Fitur hinged pada sistem roller conveyor merupakan satu bagian kecil pada bagian sistem roller conveyor yang memungkinkan kita untuk mengangkat frame roller conveyor.

Hinged Roller Conveyor

Hinged Roller Conveyor

Engsel yang menempel pada bagian ujung dari satu frame bagian utama roller conveyor dapat memberikan kita kemudahan agar kita dapat melewati bagian sistem roller conveyor dengan mudah.

Stops

Kita biasanya akan meletakkan fitur stops pada bagian ujung dari sistem roller conveyor agar dapat menghentikan material yang sedang dipindahkan tidak terjatuh di bagian ujung dari sistem roller conveyor.

Terkadang kita juga akan menggunakan fitur stops ini pada lokasi tertentu dari bagian sistem roller conveyor sesuai dengan tujuan untuk menghentikan material pada lokasi yang kita inginkan.

Stops Roller Conveyor

Stops Roller Conveyor

Material yang digunakan pada fitur stops merupakan plat besi rata yang ikut pada bagian struktur sistem roller conveyor. Terkadang kita juga akan menggunakan mekanisme tertentu sehingga kita bisa melakukan pengaturan kapan fitur stops ini muncul atau turun ke permukaan.

Tipe Roller Conveyor

Pada bagian ini kita akan membahas lebih detail mengenai macam tipe roller conveyor yang umumnya digunakan di berbagai macam industri. Perlu kita ingat bahwa kita hanya akan membahas tipe roller conveyor yang paling sering digunakan, namun sebenarnya terdapat berbagai macam jenis roller conveyor lainnya.

Berbagai macam jenis tipe roller conveyor dipengaruhi dari desain yang membuat roller conveyor tersebut. Terkadang antara satu tipe roller conveyor bisa saling melengkapi dengan tipe roller conveyor lainnya, sehingga terkadang desain roller conveyor tersebut akan digabungkan.

Gravity Roller Conveyor

Desain roller conveyor paling simpel adalah desain dari tipe gravity roller conveyor. Desain yang dibuat untuk gravity roller conveyor terdiri dari frame/kerang yang akan menahan gravity roll agar nantinya dapat berputar secara bebas. Perpindahan material akan mengandalkan gravitasi untuk meluncurkan material di atas roller conveyor.

Gravity roller conveyor biasanya digunakan untuk memindahkan material dengan beban yang ringan hingga beban sedang yang tidak memerlukan motor untuk memindahkan materialnya sehingga memberikan nilai ekonomis yang baik bagi yang akan menggunakan.

Dalam penggunaannya, kita dapat menambahkan beberapa alat tambahan untuk menunjang kegiatannya seperti support dan hanging brackets, roda peluncur, pop up stop, dan berbagai macam jenis alat tambahan lainnya. Biasanya alat tambahan tersebut terbuat dari baja, alumunium, dan plastik.

Belt Driven Roller Conveyor

Belt driven roller conveyor didesain secara khusus agar dapat memanfaatkan belt untuk dapat menggerakkan setiap roller yang ada. Desain tersebut memungkinkan kita untuk mengontrol gerakan material yang akan kita pindahkan nantinya.

Desain belt driven roller conveyor lebih diminati daripada belt conveyor pada umumnya ketika material yang dipindahkan harus diberhentikan pada satu titik tertentu, material harus dibalikkan kembali, dan ketika kita perlu melakukan proses loading.

Bentuk dari belt yang digunakan disesuaikan dengan desain yang digunakan, apakah beltnya harus lurus atau berbentuk V yang diperlukan pada desain roller conveyor yang melengkung.

Gravity Roller Conveyor

Gravity Roller Conveyor

Beberapa desain belt driven roller conveyor dapat digunakan untuk memindahkan material dengan ukuran lebar yang lebih lebar daripada ukuran frame yang digunakan karena biasanya roller pada desain ini posisinya akan lebih tinggi dari frame yang digunakan.

Pada berbagai desain karet belt yang berada di bawah roller conveyor harus dihindarkan dari kelembaban, panas berlebih, atau debu-debu yang dikhawatirkan nantinya dapat menurunkan kinerja dari belt driven roller conveyor.

Biasanya roller conveyor jenis ini lebih sering digunakan untuk memindahkan material dengan beban yang sedang hingga beban berat yang bersih dan kering. Dimana material tersebut terkadang perlu untuk diberhentikan atau dibalikkan kembali.

Chain Driven Roller Conveyor

Desain dari chain driven roller conveyor hampir menyerupai dengan desain belt driven roller conveyor, hanya saja dibandingkan dengan menggunakan karet belt untuk menggerakkan roller conveyor, pada desain ini kita menggunakan chain/rantai untuk menggerakkannya.

Kita akan menggunakan chain driven roller conveyor ketika kita perlu melakukan pemindahan material dengan kondisi yang berat dan kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan kita untuk menggunakan belt driven roller conveyor.

Chain Driven Roller Conveyor

Chain Driven Roller Conveyor

Chain pada roller conveyor akan saling terhubung antara satu roller dengan roller lainnya dengan kondisi di mana chain tersebut akan terpasang di sekitar kedua sproket dari setiap roller conveyor.

Desain ini sangat cocok digunakan untuk melakukan pekerjaan yang nantinya memerlukan kita untuk bergerak dalam dua arah dengan kondisi yang berat secara pemindahan tenaga pada desain ini sangatlah tinggi.

Hal-hal tersebutlah yang membedakan antara roller conveyor pada umumnya dengan chain drive roller conveyor, dimana roller conveyor pada desain ini pada proses perputarannya dibantu dengan chain yang terpasang di sprocket.

LineShaft Roller Conveyor

Seperti namanya, desain pada lineshaft roller conveyor akan menggunakan lineshaft yang berputar agar dapat membantu roller conveyor menjalankan tugasnya. Setiap roller pada desain ini akan tersambung dengan line shaft yang berputar.

Setiap roller pada desain ini secara terpisah akan terhubung pada line shaft dengan bantuan urethane belt dan drive spools sehingga desain ini biasanya akan lebih tenang dalam proses kegiatannya dan juga lebih mudah untuk dirawat.

Lineshaft Roller Conveyor

Lineshaft Roller Conveyor

Lineshaft yang mampu memiliki panjang lebih dari 30 meter dengan gabungan antara roller yang lurus dan melengkung mampu meningkatkan tingkat efisiensi dari sistem conveyor yang digunakan.

Desain ini cocok digunakan untuk melakukan penyortiran yang dapat diputar balikkan dengan beban yang ringan hingga sedang.

Zero Pressure Roller Conveyor

Untuk mencegah terjadinya penumpukan pada sistem conveyor, saat ini kita mengembangkan teknologi yang mampu mencegah terjadinya penumpukan pada sistem conveyor. Desain roller conveyor yang mampu mengaplikasikan hal tersebut adalah zero pressure roller conveyor.

Desain ini menggunakan sistem pengontrolan dengan teknologi tinggi dengan cara menggunakan sensor dan motor untuk memberikan tenaga dan menghilangkan tenaga pada bagian “zero pressure” sesuai dengan sistem yang telah dibuat.

Dengan kita melakukan hal tersebut, terciptalah jarak antara satu material dengan material lainnya yang dinamakan dengan buffer zone. Buffer zone memungkinkan kita untuk mencegah terjadinya penumpukan material pada sistem roll conveyor.

Zero Pressure Roller Conveyor

Zero Pressure Roller Conveyor

Pada beberapa bagian dalam roller terdapat motor yang terhubung dengan sistem pengontrolan dan sensor yang nantinya mampu untuk mendeteksi ketika suatu material telah masuk atau keluar dari area yang telah ditetapkan.

Kita dapat menambahkan sensor ini secara terpisah ketika sistem conveyor kita pada awalnya tidak memiliki sensor tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sensor adalah pemilihan durasi, tingkat pergerakan, dan konsistensi yang diperlukan.

Walaupun desain ini lebih rumit dibanding dengan desain-desain roller conveyor lainnya, namun desain zero pressure roller conveyor mampu memberikan kita hasil kinerja yang efektif dan efisien karena mampu mengatur aliran dari material sehingga proses perpindahan dapat berjalan dengan lancar.

Idler Heavy Duty Roller Conveyor

Heavy duty roller conveyor memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan gravity roller conveyor. Sesuai dengan sebutannya yaitu heavy duty maka roller conveyor jenis ini lebih cocok digunakan untuk membawa material yang memiliki beban berat.

Heavy duty roller conveyor umumnya akan digunakan sebagai penopang sistem belt conveyor pada industri yang membawa material dengan beban berat, seperti di stone crusher plant untuk membawa batu yang telah dihancurkan dengan mesin stone crusher untuk kemudian dibawa ke mesin vibrating screen untuk disortir sesuai dengan ukuran yang diinginkan dengan menggunakan wiremesh screen ayakan batu.

Heavy Duty Roller Conveyor

Heavy Duty Roller Conveyor

Tanpa adanya idler heavy duty roller conveyor mustahil belt conveyor dapat bertahan untuk membawa material yang memiliki beban berat dalam jarak yang tidak pendek.

Spesifikasi Dan Kriteria Pemilihan Roller Conveyor

Walaupun kita telah memilih tipe roller conveyor yang akan kita gunakan untuk pekerjaan kita, namun kita masih perlu memperhatikan beberapa hal lagi. Terdapat berbagai macam spesifikasi yang harus kita tentukan terlebih dahulu sebelum memutuskan model yang tepat untuk pekerjaan kita.

Berikut merupakan beberapa spesifikasi sistem roller conveyor yang perlu kita perhatikan yang harus kita perhatikan terlebih dahulu ketika kita ingin memutuskan sistem roller conveyor yang kita gunakan

Roller Dan Material Frame

Spesifikasi yang perlu kita perhatikan pertama kali adalah material yang akan kita gunakan untuk membangun frame dan roller yang akan digunakan. 

Frame biasanya menggunakan material aluminium atau baja, namun untuk lebih tepatnya hal ini disesuaikan dengan beban yang akan dibawa pada sistem roller conveyor dan kapasitas dari frame yang diperlukan.

Komposisi yang digunakan pada roller sendiri lebih bervariasi daripada frame roller conveyor, secara roller bersentuhan langsung dengan material yang akan kita pindahkan dan dapat mempengaruhi kinerjanya secara langsung ketika dipindahkan.

Beberapa roller ada yang dilapisi dengan plastik atau karet untuk meningkatkan daya tahan roller, disisi lain ada juga roller yang polos hanya berupa pipa aluminium atau baja saja.

Kita perlu memilih roller yang memang sesuai dengan yang kita butuhkan dan tidak akan memberikan efek yang buruk terhadap material kita.

Hal ini juga berlaku pada frame roller conveyor yang digunakan. Pilihlah frame yang memang mampu menahan beban dari material yang akan dipindahkan beserta juga beban dari roller yang digunakan.

Tentukan Penggunaan Untuk Ukuran Roller

Kita harus memastikan terlebih dahulu seberapa besar material yang akan kita pindahkan dengan roller conveyor baru kemudian nantinya kita menentukan pengaturan yang optimal sehingga nantinya ketika proses pemindahan material semuanya dapat berjalan dengan lancar.

Setelah kita menentukan material yang akan kita pindahkan nantinya kita dapat menentukan ukuran setiap roller yang tepat, disesuaikan dengan kondisi ketika kita melakukan proses pemindahan material.

Sebagai contoh, untuk pemindahan material dengan beban yang lebih berat dan daya benturan yang tinggi maka kita akan memerlukan roller dengan ukuran yang lebih besar.

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan beban yang lebih ringan dan daya benturan rendah, kita tidak memerlukan roller dengan ukuran yang besar.

Selanjutnya kita perlu menentukan jarak antara setiap roller dengan cara pertama-pertama mengetahui panjang material yang akan kita pindahkan sehingga kedua titik roller dapat menopang material tersebut.

Setelah itu kita menentukan jarak yang dipastikan agar pada proses pemindahan permukaan material selalu bersentuhan dengan tiga roller. 

Tipe Material Yang Akan Dipindahkan

Material yang akan kita pindahkan akan menentukan tingkat beban dan akumulasi material. Seberapa berat material yang akan kita pindahkan? Apakah material yang akan kita pindahkan merupakan barang pecah bela/gampang pecah?

Pertanyaan-pertanyaan tadi merupakan contoh pertanyaan yang harus kita pikirkan dengan seksama terlebih dahulu. Jawaban dari pertanyaan tersebut pada akhirnya akan menentukan jenis roller conveyor yang paling tepat bagi kita.

Sebagai contoh, jenis gravity roller conveyor merupakan jenis roller conveyor yang cocok untuk memindahkan material dalam posisi yang mendatar, dengan beban yang ringan hingga sedang seperti kardus, tas, dan lainnya,

Namun gravity roller conveyor bukan merupakan jenis roller conveyor yang cocok untuk memindahkan material yang halus dan dengan bentuk yang kaku seperti sparepart dan material lainnya.

Jarak Dan Lekukan

Dengan kita menentukan jarak dan lekukan dari desain conveyor yang akan kita gunakan maka hal tersebut juga akan membantu kita dalam memilih jenis roller conveyor yang tepat.

Sebagai contoh, jenis flat belt roller conveyor tidak dapat kita gunakan jika kita memerlukan desain dengan lekukan sehingga tentu bukan sesuatu yang tepat jika kita memutuskan untuk menggunakan desain ini ketika kita memerlukan adanya lekukan pada desain kita.

Hal ini juga berlaku jika kita memerlukan desain roller conveyor yang sangat panjang, lebih baik kita mempertimbangkan untuk menggunakan desain yang lebih efisien seperti misalnya jenis line shaft roller conveyor.

Pengontrolan Dan Kondisi Pekerjaan

Pada akhirnya kita perlu memperhatikan arah pergerakan dari material yang akan kita pindahkan, seberapa banyak tingkat pengontrolan yang kita perlukan dan juga kondisi pekerjaan roller conveyor.

Jika dalam proses pekerjaannya terdapat beberapa faktor seperti panas, debu, dan kelembaban, maka tentu kita perlu memilih desain roller conveyor yang lebih tahan lama seperti jenis chain driven roller conveyor.

Jika faktor ketepatan waktu dan zero pressure diperlukan maka kita dapat menggunakan roller conveyor dengan teknologi tinggi untuk memberikan kita kebutuhan tersebut. Untuk kebutuhan ini maka kita dapat menggunakan jenis zero pressure roller conveyor.

Namun apabila yang kita perlukan hanyalah roller conveyor yang mampu membantu kita dalam melakukan proses material handling dengan cepat tanpa teknologi yang tinggi dalam proses pemindahan material dari satu titik ke titik lainnya, maka mungkin kita tidak perlu mencari-cari jenis roller conveyor lainnya selain jenis gravity roller conveyor atau belt roller conveyor.

Kesimpulan

Sama seperti belt conveyor yang merupakan salah satu jenis conveyor maka roller conveyor dapat membantu kita dalam memindahkan material, walaupun memang belt conveyor maupun roller conveyor memiliki karakteristik yang berbeda. Kita dapat memilih berbagai jenis roll conveyor dengan harga roll conveyor yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi roll conveyor yang kita inginkan seperti apakah kita akan menggunakan gravity roller conveyor untuk beban ringan atau heavy duty roller conveyor sebagai idler pada industri pertambangan.

4 thoughts on “Segala Hal Tentang Roller Conveyor”

Leave a Comment