8 Fakta Splicing Belt Conveyor Yang Perlu Anda Ketahui

Sebagian besar dari kita pasti sudah tahu ketika kita ingin melakukan penyambungan belt conveyor atau sering disebut splicing belt conveyor maka kita akan diberikan 2 pilihan jenis splicing untuk menyambungkan belt conveyor antara satu sisi dengan sisi lainnya.

Jenis splicing pertama yaitu splicing dengan menggunakan teknik vulkanisir, sebuah teknik yang menggunakan panas atau reaksi kimia untuk menyambungkan ujung belt conveyor yang satu dengan ujung belt conveyor lainnya.

Sedangkan untuk splicing kedua kita akan menggunakan fastener seperti fastener flexco untuk menyambungkannya dengan tenaga mekanik berupa engsel logam atau plat logam.

Fastener Belt Conveyor Flexco

Fastener Belt Conveyor Flexco

Namun apa kamu tahu kalau sebenarnya terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi hasil splicing dan mempengaruhi pilihan kita dalam menentukan jenis splicing belt conveyor yang akan kita gunakan?

Kami disini akan membantumu untuk lebih mengerti mengenai jenis-jenis splicing yang dapat kita pilih, dengan harapan jika nanti kita perlu melakukan splicing belt conveyor lagi kita akan memilih jenis splicing yang tepat.

Kita akan menggunakan kuis “benar atau salah” mengenai splicing dengan menggunakan teknik vulkanisir dan fastener.

Kita tidak dapat memperbaiki belt conveyor tegangan tinggi menggunakan fastener

Salah. Dengan penggunaan carcass belt conveyor yang sintetis dan meningkatnya desain dari fastener, fastener sangat cocok digunakan untuk belt conveyor dengan tegangan tinggi, hingga ketegangan 357 kg / cm (2.000 PIW)

Fastener dapat mencegah material yang kita pindahkan melewati bagian sambungan

Benar. Walaupun penggunaan teknik vulkanisir merupakan pemilihan jenis splicing belt conveyor yang tepat untuk mencegah material melewati bagian sambungan, namun sebenarnya fastener lebih cocok digunakan untuk di berbagai situasi.

Jika splicing belt conveyor yang kita lakukan telah dilakukan dengan benar, maka permasalahan material melewati bagian sambungan tidak akan menjadi suatu masalah.

Fastener memiliki suara yang berisik, tidak cocok dengan belt cleaner, dan biasanya akan merusak belt conveyor

Pembersih Belt Scraper

Pembersih Belt Scraper

Salah. Suara yang berisik, kerusakan pada belt conveyor, dan ketidakcocokan dengan pembersih belt scraper mampu kita hindari jika kita memasang fastener dengan tepat dan merawat fastener secara berkala.

Beberapa jenis belt conveyor tidak cocok dengan teknik vulkanisir

Benar. Terdapat berbagai macam jenis belt conveyor dengan kondisi belt conveyor yang dapat menghambat kemampuan teknik vulkanisir untuk menyambungkan belt conveyor antara satu ujung dengan ujung lainnya.

Belt conveyor yang sudah lama digunakan lama kelamaan benang-benang carcass yang ada di dalam belt conveyor akan semakin lemah. Layer pada belt conveyor akan semakin rapuh jika terkena panas ketika kita melakukan proses splicing belt conveyor dengan teknik vulkanisir.

Kemampuan belt conveyor untuk saling terikat antara satu titik dengan titik lainnya akan semakin menurun seiring berjalannya waktu.

Kita dapat menyambung belt conveyor dengan menggunakan teknik vulkanisir dimanapun dan kapanpun

Salah. Salah satu tantangan ketika kita ingin menyambung belt conveyor dengan teknik vulkanisir adalah memenuhi berbagai macam kondisi untuk menghasilkan hasil sambungan belt conveyor yang tepat.

Teknik vulkanisir memerlukan kondisi lingkungan yang bersih, kering, dan umumnya dengan kondisi yang hangat agar hasil sambungan belt conveyor menjadi maksimal.

Proses Penyambungan Belt Conveyor

Proses Penyambungan Belt Conveyor

Berbagai macam faktor lainnya seperti sisa-sisa bahan kimia, kelembaban yang berlebihan, dan suhu yang ekstrim dapat mengganggu proses kimia yang dilakukan bahan perekat dan akan menyebabkan munculnya gelembung. Gelembung pada proses vulkanisir akan menyebabkan hasil sambungan belt conveyor tidak maksimal.

Sebagai tambahan, ketika kita ingin menggunakan teknik vulkanisir untuk menyambungkan belt conveyor kita, kita harus memastikan bahwa lokasi tempat produksi kita dapat dengan mudah diakses. Hal ini semakin memberikan batasan kita dalam melakukan splicing dengan teknik vulkanisir.

Penggunaan teknik vulkanisir memerlukan kita untuk menghentikan sistem belt conveyor dalam waktu yang lama

Benar. Kenyataannya splicing belt conveyor dengan teknik vulkanisir memerlukan kita untuk menghentikan kegiatan produksi untuk sementara waktu, lebih lama dibandingkan jika kita menyambungkan belt conveyor dengan fastener.

Bahan kimia yang digunakan pada teknik vulkanisir memerlukan waktu beberapa jam agar hasil sambungannya nanti dapat maksimal.

Lebih jauh lagi, jika kita ingin menggunakan teknik vulkanisir, kita perlu menggunakan seseorang yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan splicing belt menggunakan teknik vulkanisir, sehingga kita perlu melakukan penjadwalan terlebih dahulu.

8 Fakta Splicing Belt Conveyor Yang Perlu Anda Ketahui

8 Fakta Splicing Belt Conveyor Yang Perlu Anda Ketahui

Teknik vulkanisir tidak akan mengurangi kekuatan belt conveyor kita

Salah. Bahkan jika proses splicing belt conveyor pada teknik vulkanisir dilakukan dengan baik, teknik vulkanisir akan melemahkan kekuatan dari belt conveyor kita karena menghilangkan sebagian kekuatan dari ply belt conveyor.

Kekuatan belt conveyor kita bahkan akan jauh berkurang jika kita tidak melakukan proses splicing menggunakan teknik vulkanisir dengan benar.

Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan proses splicing belt conveyor menggunakan fastener. Fastener tidak akan mengurangi kekuatan belt conveyor kita jika dipasang dengan benar.

Kita akan lebih susah melakukan pengecekan berkala pada belt conveyor yang disambung menggunakan teknik vulkanisir

Benar. Hampir mustahil bagi kita untuk mendeteksi tanda-tanda sambungan pada teknik vulkanisir mulai berkurangan daya rekatnya. Seringkali pekerja tidak akan sadar bahwa sambungan belt conveyor yang digunakan akan lepas.

Tentu jika sambungan belt conveyor pada akhirnya lepas maka kita harus langsung menghentikan kegiatan produksi untuk memperbaiki belt conveyor.

Kesimpulan

Belt conveyor sangat erat hubungannya dengan splicing belt conveyor. Kita sudah mengetahui berbagai macam hal yang berhubungan dengan dua jenis splicing belt conveyor yang biasa digunakan.

Setiap jenis splicing belt conveyor pasti memiliki batasan dan kelebihannya masing-masing. Dengan mengetahui hal tersebut kita dapat lebih baik dalam memutuskan jenis splicing belt conveyor apa yang akan kita gunakan. Lebih baik kita akan menyambung belt conveyor dengan teknik vulkanisir atau menggunakan fastener.

Leave a Comment