Desain Stone Crusher Plant Secondary Dan Tertiary Crushing Circuits

Seperti yang kita ketahui, pembuatan desain stone crusher plant sebagai tahapan dari proses penghancuran batu pada stone crusher plant tidak hanya dilakukan pada primary crusher, namun akan ada beberapa tahap selanjutnya.

Dua faktor utama yang akan mempengaruhi ukuran batu agregat yang akan dihasilkan dari proses pemecahan batu menggunakan mesin pemecah batu adalah jumlah batu yang perlu kita hasilkan dan kekerasan dari batu itu sendiri.

Jumlah batu agregat yang dihasilkan pada stone crusher plant sendiri perlu dihitung menggunakan faktor ekonomi untuk mengetahui batas minimum yang perlu dihasilkan agar setidaknya tambang batu tersebut dapat memberikan kita keuntungan.

Sedangkan untuk nilai kekerasan dari sebuah batu ditentukan dari seberapa tahan batu tersebut tahan sebelum akhirnya hancur. Nilai kekerasan diperoleh dari energi yang perlu kita keluarkan agar dapat menghasilkan ukuran batu agregat yang kita inginkan.

Desain Stone Crusher Plant Closed Circuit Crushing

Desain stone crusher plant jenis ini memang didesain untuk batu yang memiliki sifat sangat halus atau kondisi dimana ukuran batu agregat yang dihasilkan tidak begitu penting untuk diperhatikan.

Pertama-tama batu yang sebelumnya sudah melalui proses penghancuran batu pada titik primary crusher akan menghasilkan ukuran batu agregat yang sebagian tidak perlu untuk dihancurkan lagi menggunakan mesin stone crusher.

Tentu kita tidak ingin membuang energi dan kapasitas mesin stone crusher secara percuma hanya untuk memproses batu yang memang tidak perlu dihancurkan lagi. Oleh karena itu ukuran batu agregat seperti itu harus langsung kita pisahkan dan dibawa dengan menggunakan belt conveyor tambang.

Desain Stone Crusher Plant

Desain Stone Crusher Plant

Untuk melakukan proses pemisahan secara otomatis maka kita harus memperbolehkan batu agregat dengan ukuran tertentu langsung melewati wiremesh screen ayakan batu yang terpasang pada deck vibrating screen.

Dengan cara begitu ukuran batu agregat yang besar akan tertahan dengan ukuran mesh yang besar karena tidak dapat melewati lubang mesh wiremesh screen ayakan batu, namun hanya memperbolehkan batu agregat dengan ukuran yang kecil.

Untuk batu agregat dengan ukuran besar yang sebelumnya berada di wiremesh screen ayakan batu dengan ukuran yang besar maka akan perlu dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil lagi sebelum akhirnya dapat diproses lebih lanjut lagi.

Bagaimana Cara Membuat Desain Stone Crusher Plant?

Line produksi yang ada pada stone crusher plant tentu perlu didesain secara khusus untuk dapat memproduksi pasir dan batu split sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Pertama-tama, batuan besar akan diproses oleh jenis mesin pemecah batu jaw crusher dengan dibagi secara rata dengan menggunakan vibration feeder melalui hopper untuk primary crusher.

Setelah itu, batu-batuan yang sudah dihancurkan tersebut akan dimasukkan ke mesin stone crusher lagi jika memang diperlukan, baik itu dengan menggunakan mesin cone crusher maupun mesin impact crusher dengan bantuan belt conveyor untuk melakukan proses distribusinya pada secondary crushing.

Selanjutnya, hasil proses pemecahan batu tersebut akan disortir terlebih dahulu dengan menggunakan wire mesh screen ayakan batu yang terpasang pada mesin vibrating screen.

Pasir yang sudah jadi kemudian akan dipindahkan ke mesin aggregate washer untuk pencucian  yang akan menghasilkan produk jadi yang sudah bersih.

Sedangkan untuk batu split yang lebih besar akan diproses dengan mesin sand making untuk fine crushing. Batu split yang sudah dihancurkan hingga halus akan dimasukkan ke mesin vibrating screen untuk disortir lagi. Hal ini membentuk siklus circuit yang tertutup. Namun bagaimana cara membuat desain stone crusher plant?

Memaksimalkan Output

Untuk memastikan setiap ukuran material dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan, material yang ukurannya terlalu besar dapat diproses menjadi pasir kapan saja. Dengan begitu kita dapat meningkatkan tingkat efisiensi pemanfaatan dari sumber daya.

Membuat Alur Proses Yang Mendukung

Berikut alur yang disarankan: primary crushing, lalu secondary crushing, dilanjutkan dengan proses screening. Tipe mesin stone crusher yang digunakan akan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan di setiap tahapan. Dalam pembuatan desain stone crusher plant kita perlu memastikan ruang yang cukup harus disediakan agar kita dapat menyesuaikan saat dibutuhkan.

Sediakan Feed Hopper Untuk Mesin Cone Crusher

Untuk memastikan feeding yang seragam dan maksimal untuk mesin stone cone crusher, maka diperlukan untuk menyediakan buffered hopper. Hal ini dapat menguntungkan untuk efisiensi mesin cone crusher serta perlindungan bowl liner dan mantle cone crusher yang juga merupakan permasalahan umum dari cone crusher.

Perhatikan Kualitas Pasir dan Batu

Pasir dengan kualitas yang lebih baik tentu akan menggantikan pasir dengan kualitas rendah secara perlahan. Selain itu, dengan perkembangan standar bangunan yang berkelanjutan, permintaan untuk pasir dengan kualitas tinggi juga tentu akan ikut meningkat.

Perhatikan Aspek Perlindungan Lingkungan

Seiring berjalannya waktu, perlindungan lingkungan telah menjadi sangat penting. Proyek stone crusher plant yang tidak memfokuskan perhatiannya terhadap lingkungan akan tereliminasi dan dikecam.

Gabungan Desain Secondary Dan Tertiary Crusher Circuits

Untuk skema kedua, alur dari proses penghancuran batu agregat mirip dengan kondisi sebelumnya.

Hanya saja karena batu agregat yang perlu dihancurkan memiliki sifat yang lebih keras dan ukuran batu agregat penting untuk diperhatikan maka penempatan komponen-komponen stone crusher plant perlu diperhatikan lebih lanjut.

Pertama-tama batu agregat masih berasal dari batu agregat yang sebelumnya sudah dihancurkan pada titik primary crusher yang kemudian akan disortir terlebih dahulu dengan menggunakan wiremesh screen ayakan batu.

Sama seperti proses sebelumnya, untuk ukuran batu agregat yang kecil maka akan langsung diarahkan ke belt conveyor tambang agar tidak perlu dihancurkan lagi menggunakan mesin stone crusher.

Gabungan Desain Secondary Dan Tertiary Crusher Circuits

Gabungan Desain Secondary Dan Tertiary Crusher Circuits

Namun berbeda dengan proses sebelumnya, pada proses ini ukuran batu agregat yang berukuran kecil tadi akan diarahkan kembali ke ukuran wiremesh screen mesin vibrating screen untuk disortir lebih lanjut.

Pada umumnya untuk pada secondary crusher kita akan menggunakan ukuran wiremesh dengan ukuran mesh 40 atau ukuran mesh 20. Sedangkan pada tertiary crusher kita akan menggunakan ukuran wiremesh dengan ukuran mesh 16 atau ukuran mesh 8.

Untuk batu agregat yang ukurannya tidak cukup kecil akan diarah ke mesin stone crusher untuk dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil lagi. Dengan membuat desain stone crusher plant seperti itu maka hasil batu agregat yang dihasilkan akan memiliki ukuran yang lebih seragam.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa desain stone crusher plant adalah open circuit karena prosesnya yang membiarkan batu agregat untuk bergerak terus menerus. Sedangkan untuk desain lainnya yaitu closed circuit karena batu agregat tersebut harus memenuhi ukuran yang diinginkan sebelum akhirnya dapat keluar dari proses tersebut.

Kesimpulan

Proses penyortiran batu agregat yang sebelumnya sudah dihancurkan pada titik primary crusher perlu untuk diproses lebih lanjut lagi pada secondary crusher dan bahkan tertiary crusher jika kita ingin memastikan ukuran batu agregat yang dihasilkan dari stone crusher plant kita ukurannya seragam.

Tentu saja pembuatan desain crushing circuit sebuah stone crusher plant perlu memperhatikan berbagai macam faktor seperti karakteristik dari batu yang akan kita hancurkan dan nilai ekonomi yang diperlukan pada saat kita memutuskan untuk memulai usaha stone crusher plant.

Leave a Comment