Memahami Mesin Apron Feeder Secara Mendalam

Mesin apron feeder adalah salah satu jenis mesin feeder sebagai pilihan penanganan material yang populer untuk berbagai aplikasi, termasuk untuk batu agregat, batu bara dan bijih pertambangan lainnya, dan material bekas/daur ulang, karena mesin ini mengirimkan material dengan seragam serta konstan.

Mesin ini berperan penting dalam membantu lokasi memenuhi tujuan produksi dengan mencapai throughput maksimum dan waktu kerja yang optimal.

Apa Itu Mesin Apron Feeder?

Apron feeder adalah jenis mesin feeder mekanis yang digunakan untuk memindahkan material ke mesin stone crusher atau peralatan downstream lainnya dengan kecepatan yang seragam. Mesin ini biasanya digunakan untuk memasukkan material ke primary crusher, tetapi juga dapat digunakan dalam aplikasi primary crusher, secondary crusher dan tertiary crusher sebagai:

  • Primary feeder
  • Primary crusher discharge feeder
  • Stockpile feeder
  • Rail unloading feeder
  • Storage bin feeder

Jenis feeder ini ideal untuk menangani bahan yang sangat keras, abrasif, dan keras yang berada di luar jangkauan mesin feeder lainnya. Mesin ini dibuat untuk menahan beban benturan yang ekstrim, apron feeder dapat menangani gumpalan material yang lebih besar, dan kapasitas kecil maupun besar.

Mesin apron feeder adalah jenis mesin feeder yang digunakan untuk memindahkan material dengan sifat yang sangat keras dan abrasif, dimana umumnya diluar jangkauan mesin feeder lainnya.

Apron feeder lebih diminati karena beberapa alasan, termasuk:

  • Apron feeder dapat menangani kapasitas yang sangat kecil dan sangat besar melebihi kapasitas feeder jenis lain.
  • Apron feeder dapat menahan beban benturan ekstrim di luar kemampuan feeder jenis lain.
  • Apron feeder memberikan tingkat feed paling akurat dari semua feeder.
  • Apron feeder dapat mengukur berbagai jenis bahan basah atau kering, seperti mineral, agregat, dan daur ulang, dalam berbagai ukuran dan bentuk.
  • Apron feeder memiliki masa pakai paling lama dengan perawatan terendah dari semua jenis feeder.

Meskipun apron feeder dapat menerima muatan material langsung, mesin ini juga seringkali menerima muatan yang dikeluarkan melalui hopper. Mesin ini dapat beroperasi secara horizontal atau miring untuk menghemat ruang dan/atau mengurangi persyaratan ketinggian hopper.

Apron feeder adalah feeder yang paling kuat di industri pertambangan di bawah operasi 24/7, dengan jangka periode pemeliharaan yang tahunan.

Sejarah Apron Feeder

Apron feeder telah beroperasi di industri agregat untuk sementara waktu ketika National Iron Company (NICO) merancang dan mengembangkan Apron Feeder mereka pada tahun 1954.

Menggunakan suku cadang yang dapat dipertukarkan secara langsung dengan traktor perayap terkemuka di dunia, NICO apron feeder dikembangkan untuk industri pertambangan agar menyediakan operasi 24/7 yang berkelanjutan. Di sini, ia mendapatkan reputasinya untuk masa pakai dan daya tahan yang lama.

Pada tahun 1983, NICO memindahkan line produk apron feeder ke perusahaan sejenis, Universal Engineering, yang menjual dan memproduksi NICO apron feeder dari situs Cedar Rapids, Iowa.

Mesin Apron Feeder Pada Stone Crusher Plant

Mesin Apron Feeder Pada Stone Crusher Plant

Pada 2012, Universal Engineering Corp menambahkan line produk Universal yang sudah mapan ke dalam portofolionya, termasuk Apron Feeder NICO yang kokoh dan kuat.

Saat ini, Apron Feeder NICO digunakan dalam berbagai macam aplikasi. Meskipun merupakan pilihan pengumpan yang populer untuk banyak industri, Apron feeder tetap menjadi mesin yang bekerja keras di industri pertambangan karena desainnya yang tahan lama. Ratusan apron feeder yang masih beroperasi di seluruh dunia membuktikan keandalan ini.

Komponen Apron Feeder

Apron feeder terdiri dari cor manganese pan yang disambungkan dengan baut ke rantai dozer-style yang melingkari head shaft dan tail idler. Rantai dan rakitan pan menggunakan dozer-style carry roller, dan pergerakan flight yang membuat aliran material terukur.

Komponen-komponen yang membentuk Apron Feeder antara lain:

  • Rakitan head shaft – Rakitan head shaft terdiri dari chain drive sprocket yang disambungkan dengan baut ke hub yang dipasang ke head shaft. Rakitan ini berputar untuk menggerakkan rantai dan flight ke depan.
  • Rakitan tail idler takeup – Rakitan tail idler takeup mengembalikan rantai dan flight ke permukaan kerja feeder.
  • Rantai –  Rantai membungkus di sekitar poros kepala dan idler ekor, serta mengendarai carry roller untuk memberikan pergerakan.
  • Carry roller – Carry roller membawa muatan ke sisi feeder yang bekerja.
  • Return roller – Return roller menopang rantai/rakitan penerbangan di sisi balik.
  • Flights – Cast manganese steel flight atau formed steel flight memberikan permukaan bergelombang untuk mencengkeram material yang dibawa.
  • Drive sprocket – Drive sprocket menghubungkan dan memindahkan rantai serta flight.
  • Impact rail – Impact rail dipasang di bawah flight di area loading dan strike-off untuk mencegah pembelokan permanen pada flight.
  • Main frame – Main frame menyediakan dasar untuk komponen pengoperasian.
  • Drive – Drive electro-mechanical dan hydraulic merupakan dua opsi untuk mengontrol apron feeder.
  • Pull cord/motion switch – Emergency stop pull cord dan zero-speed sensing switch menghentikan aliran material dengan segera.
  • Drag scraper (opsional) – Drag scraper menangkap material basah halus yang mungkin terfilter di antara penerbangan.
  • Dribble belt (opsional) – Optional dribble belt menangkap material kering halus yang mungkin tersaring di antara penerbangan.
  • Auto-lubrication (opsional) – Mesin auto-lubrication mengirimkan jumlah pelumas yang terkontrol ke head shaft. Head shaft biasanya merupakan satu-satunya komponen yang memerlukan pelumasan pada apron feeder karena komponen lainnya disegel secara permanen. Namun, jika apron feeder dirancang dengan tail shaft dan bukan dengan sealed-for-life tail idler, maka tail shaft juga perlu dilumasi.

Apron Feeder vs. Belt Feeder

Apron feeder dan belt feeder, keduanya digunakan untuk penanganan material bongkahan, namun terdapat perbedaan dalam desain dan aplikasi.

Sebagian besar belt feeder memiliki belt conveyor datar yang bergerak di atas idler heavy duty roller conveyor dan digerakkan pada head pulley drum conveyor.

Head Pulley Drum Conveyor Mesin Belt Conveyor

Head Pulley Drum Conveyor Mesin Belt Conveyor

Mesin ini biasanya digunakan untuk material yang tidak lebih besar dari 6” dan tidak cocok untuk benturan, material yang lebih besar dan beban berat serta apron feeder. Belt feeder juga membutuhkan lebih banyak perawatan.

Belt feeder dapat membawa material dengan jarak yang lebih jauh daripada apron feeder. Mesin ini juga beroperasi lebih cepat daripada apron feeder karena kecepatan yang tinggi dapat mempercepat keausan pada apron feeder.

Harga Jual Mesin Apron Feeder

Umumnya, apron feeder memiliki investasi modal yang lebih tinggi daripada feeder lainnya tetapi pengembalian investasinya juga tinggi.

Biaya keseluruhan mesin apron feeder dapat bervariasi berdasarkan ukuran feeder. Feeder yang lebih besar kemungkinan akan lebih mahal daripada feeder yang kecil. Namun, apron feeder harus berukuran tepat agar aplikasi dapat mencapai ROI tertinggi.

Bila ukuran feeder yang kita pilih ternyata terlalu kecil hanya karena untuk menghemat modal kerja, maka tidak akan dapat menangani feed, juga tidak akan memberi throughput yang diinginkan. Sedangkan, ukuran feeder yang terlalu besar mungkin akan perlu waktu yang lebih lama agar kita dapat melihat hasil timbal balik dari investasi yang kita lakukan.

Fitur opsional seperti sistem auto-lubrication, drag scraper, dan dribble belt juga akan mempengaruhi biaya. Pertimbangan harus diambil berdasarkan manfaat pemeliharaan jangka panjang yang membenarkan biaya dimuka.

Kalkulasi Ukuran Apron Feeder

Sebelum kita memilih ukuran apron feeder yang tepat maka kita harus mengetahui beberapa faktor, termasuk deskripsi material, persyaratan aplikasi, dan informasi lokasi secara umum.

Jenis-jenis material:

  • Densitas bongkahan – densitas bongkahan material menentukan kecepatan dan daya yang diperlukan untuk memenuhi tonase yang dibutuhkan per jam.
  • Ukuran material dalam tiga dimensi (tinggi, lebar dan kedalaman).
  • Suhu material.
  • Kelembaban.
  • Ukuran maksimum feed .
  • Karakteristik material (Apakah material mengalir bebas? Lengket? Non-abrasif, sedikit abrasif, atau sangat abrasif?).

Persyaratan aplikasi meliputi:

  • Kapasitas yang diinginkan (dalam ton per jam).
  • Lebar feeder yang diinginkan (jika diketahui) – ditentukan oleh ukuran maksimum feed, biasanya dua kali lebih besar dari ukuran maksimum. Mengukur lebar apron feeder dua kali lebih besar dari ukuran feed maksimum akan membantu mencegah bridging material, yang dapat terjadi ketika dua lump besar di feed terjepit sedemikian rupa sehingga tidak ada material lain yang dapat bergerak di sekitarnya.
  • Panjang pengumpan yang diinginkan (jika diketahui) – panjang optimal harus mencapai proses yang diperlukan dalam panjang sesingkat mungkin. Faktor yang harus dipertimbangkan termasuk panjang sheer, bed depth, fleksibilitas hopper, dan posisi. Panjang apron feeder yang tepat akan mengurangi CAPEX, kebutuhan daya pengoperasian, dan OPEX.
  • Sudut pengoperasian (dalam derajat).
  • Metode pemuatan (Apakah feeder akan dimuat oleh truk, end-loader atau lainnya?).
  • Feeder akan memasukkan material ke mesin apa? (mesin stone crusher, belt scalper, belt conveyor, feeder lain, dll.).
  • Tingkat feed.
  • Ruang yang tersedia.

Informasi umum yang berguna saat proses pengukuran apron feeder meliputi:

  • Jenis drive yang dipilih (fixed speed atau variable speed? Tenaga hidrolik atau motor listrik?) – drive electro-mechanical lebih murah dan terbatas dalam range kecepatan dan mulai/berhenti per jamnya. Sedangkan, drive hidrolik lebih mahal, dengan range kecepatan tak terbatas dan mulai/berhenti tak terbatas per jamnya.
  • Ketinggian dan suhu lokasi.
  • Karakteristik listrik di lokasi.

Penting bagi kita untuk bekerja pihak yang mengetahui perhitungan ukuran untuk apron feeder. Apron feeder disesuaikan agar dapat memenuhi banyak aplikasi dan persyaratan pemasangan.

Maupun untuk mengolah batubara berkapasitas besar atau kecil, bijih penambangan, daur ulang, atau jenis material penggalian lainnya, apron feeder dapat memberikan penanganan material yang presisi dengan kecepatan yang seragam dan terkendali.

Kesimpulan

Sebagai salah satu jenis mesin yang umum digunakan pada stone crusher plant, mesin apron feeder memiliki fungsi yang penting agar proses produksi dapat berjalan dengan kecepatan yang seragam. Dengan memahami mesin apron feeder dari penjelasan tadi tentu kita dapat memilih mesin ini dengan tepat kedepannya.

Leave a Comment